Didong Modern Kuflet Tampil di Lubuk Alung

KUFLET-Lubuk Alung: Kelompok Didong Modern Komunitas Seni Kuflet tampil sebagai pembuka Seminar Nasional Paradigma Pendidikan Nasional di STKIP YDB Lubuk Alung, Sumatera Barat, Sabtu 4 Juni lalu. Mereka tampil memukau membawakan tari sekaligus sastra lisan didong dalam tiga bahasa, yakni Bahasa Gayo, Minang, dan Bahasa Indonesia. “Ini penampilan yang kesekian kali didong modern ini,” kata Sulaiman Juned, pendiri Komunitas Kuflet, kepada kuflet.com.

Menurut Sulaiman, didong modern ini disajikan agar membuat didong menjadi lebih dekat dengan masyarakat mana pun. Sebab, jika hanya menyuguhkan dalam bahasa Gayo, yang menjadi bahasa asli didong, membuat penikmat seni di daerah non Gayo menjadi tidak tahu. Padahal, salah satu kekuatan didong adalah pada kata-katanya, pada puisinya. “Ini adalah terobosan yang kami lakukan untuk ikut mengembangkan khasanah seni Aceh.”

Sulaiman melanjutkan, kelompok ini terus mengasah diri dan anak-anak binaannya itu begitu bersemangat. Dalam waktu dekat, ada beberapa event yang menjadwalkan mereka untuk tampil. Biasanya, mereka berlatih di sekretariat di Komunitas Kuflet di Jalan Dr. A. Riva’I 146 Kampung Jambak Guguk Malintang Padangpanjang. [mus]

 

 

 

 

 

 

 

Related posts

Leave a Comment

eight − three =